MAKALAH BAHASA INDONESIA
KEISTIMEWAAN CANDI BOROBUDUR
(Salah
satu untuk memenuhi tugas B.Indonesia sebagai pembelajaran di Sekolah dan diajukan sebagai bukti kreatifitas siswa
dalam penulisan karya tulis berdasarkan objek yang diamati)

Di Susun Oleh:
Anggi Reusni Susandi
XI IPS 2
131410287/9971824452
PEMERINTAHAN KABUPATEN CIAMIS
Jalan. K.H Ahmad Dahlan no.2 Kabupaten Ciamis
Indonesia no. 46211
( (0265) 771709
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang
telah memberi anugerah yang tak ternilai harganya berupa kesehatan dan
kekuatan. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Karya tulis
ini penulis ajukan sebagai hasil kreativitas siswa dalam pembuatan karya
ilmiah berdasarkan objek yang diamati
Didalam
penulisan karya tulis, penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan
pengarahan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs.
Endang selaku kepala
sekolah SMA N 1 Sekampung.
2. Bapak
Wawa, S.Pd Selaku guru pembimbing.
3. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak
memberikan motivasisehingga penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari
sempurna. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan Karya Tulis ini. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis ini
dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin
Ciamis, 17 Desember 2014
Penulis
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang
telah memberi anugerah yang tak ternilai harganya berupa kesehatan dan
kekuatan. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Karya tulis
ini penulis ajukan sebagai hasil kreativitas siswa dalam pembuatan karya
ilmiah berdasarkan objek yang diamati
Didalam
penulisan karya tulis, penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan
pengarahan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs.
Endang selaku kepala
sekolah SMA N 1 Sekampung.
2. Bapak
Wawa, S.Pd Selaku guru pembimbing.
3. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak
memberikan motivasisehingga penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari
sempurna. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan Karya Tulis ini. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis ini
dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin
Ciamis, 17 Desember 2014
Penulis
KATA
PENGANTAR………………………………………………….…...i
DAFTAR
ISI…………………………….……………………………….…ii
BAB
I PENDAHULUAN…………….…………………………….……….i
1.1 Latar
Belakang……………………………………………………………..…….…..1.1
1.2
Permasalahan………………………………………………………………..….…….1.2
1.3 Tujuan Penulisan Karya
Tulis………………………………………………….…….1.3
1.4 Alasan memilih
Permasalahan………………………………………………………..1.4
1.5 Metode Penelitian……………………………………………………………………1.5
1.6 Kegunaan Penelitian…………………………………………………………………1.6
BAB
II LANDASAN TEORI………………………………………….……ii
2.1 Kajian Pustaka……………………………………………………………..……… 3
2.2 Sejarah Singkat Candi Borobudur………………………………………………… 3
2.2.1 Waktu Di Dirikan………………………………………………………………. 3
2.2.2 Penemuan
Kembali…………………………………………………………..….…..5
2.2.3 Penyelamatan Candi
Borobudur………………………………………………….....6
2.2.4 Pemugaran Candi
Borobudur………………………………………………….……6
2.3 Keunggulan dan Manfaat
Candi Borobudur……………………………………...…...7
2.4 Ketertarikan Wisatawan
Candi Borobudur……………………………………..…….8
BAB
III PEMBAHASAN MATERI………………………………………..iii
3.1 Keistimewaan
Candi Borobudur Yogyakarta…………………………………..…..9
BAB
IV PENUTUP
1V.1
Kesimpulan………………………………………………………………………..12
1V.2
Saran………………………………………………………………………………12
IV.3 Lampiran Foto-foto Candi
Borobudur……………………………………………..13
DAFTAR
PUSTAKA
PERSEMBAHAN
Karya tulis saya persembahkan
kepada:
1. Kepala SMA Negeri 2 Ciamis, yang telah memberi izin untuk
melakukan penulisan karya ilmiah.
2. Bapak Wawa selaku pembimbing yang telah memberikan arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah.
3. Ayah dan ibu tercinta, yang telah memberikan do’a dan
dukungan untuk menyelesaikan karya ilmiah .
4. Rekan-rekan seperjuangan.
5. Almamater tercinta “ SMA Negeri 2 Ciamis “
RIWAYAT
HIDUP
1. Nama :
Anggi Reusni Susandi
2. Tempat,
Tanggal
Lahir : Tasikmalaya,
17 Agustus 1997
3. Agama :
Islam
4. Alamat :
Jln. Raya Pengkolan Sindangkasih no. 616
5. Nama
Orang tua :
a. Ayah : H. Budi Susandi
b. Ibu :
H. J Elly Maryam Susilawati
c. Alamat : Jln. Raya Pengkolan Sindangkasih
no. 616
Riwayat Penidikan yang telah
ditempuh adalah :
1. Sekolah Dasar Negeri 1 Sindangkasih
2. SMP Negeri 1 Cikoneng
3. Pada tahun 2013 telah terdaftar
sebagai siswi SMA Negeri 2 Ciamis sampai sekarang.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bangsa Indonesia tidak hanyalah
dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga
keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan. Budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber modal yang besar artinya bagi usaha
penanganan dan peningkatan kepariwisataan.
Candi Borobudur merupakan salah satu
objek wisata yang terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur Kabupaten
Magelang. Adanya objek wisata Candi Borobudur diharapkan dapat memberikan
sumbangan terhadap daerah dan mendorong masyarakat sekitar berdagang atau
menjual barang yang menjadi cirri khas daerah Wisata Candi Borobudur.
Selain keberadaan Objek Wisata Candi
Borobudur berpengaruh terhadap ekonomi para penduduk setempat yang berjualan di
sekitar Candi Borobudur. Objek Wisata Candi Borobudur ini digunakan untuk
berjualan barang-barang yang mempunyai ciri khas Daerah Wisata Candi Bobudur. Juga para pedagang saling berebut
untuk mendapatkan uang dari para wisatawan. Dengan demikian penduduk sekitar
Objek Wisata Candi Borobudur sangat terbantu karena mereka dapat tercukupi
kebutuhan mereka dengan berdagang di sekitar Candi Borobudur.
Berdasarkan uraian diatas penulis
ingin mengadakan penelitian terkait dengan keberadaan Objek Wisata Candi
Borobudur dan pengaruh terhadap ekonomi masyarakat sekitar, terutama para
pedagang yang membuka usaha di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur sehingga
penulis mengambil judul “Keistimewaan Candi Borobudur
Yogyakarta”
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah.
Masalah yang muncul dapat di identifikasikan sebagai berikut :
1. Apa keistimewaan Cadi
Borobudur bagi Yogyakarta?
2. Bagaimana pengaruh Objek Candi
Borobudur terhadap pedagang di kawasan Candi Borobudur ?
3. Bagaimanakah pedagang dikawasan
Candi Borobudur ?
1.3 Alasan memilih Permasalahan
Alasan
saya memilih permasalahan ini, karena saya sangat tertarik dengan Candi
Borobudur, yang membuat saya menarik adalah karena Candi Borobudur termasuk
dalama 7 keajaiban di dunia. Dan candi Borobudur memiliki keunikan tersendiri
dibandingkan dengan yang lain.
1.4 Metode Penelitian
Dalam memperoleh data untuk karya
tulis ini penyusun melakukan beberapa cara :
1. Melakukan tinjauan langsung
ke Taman Candi Borobudur Yogyakarta .
2. Melakukan study literatur untuk
mencari data di perpustakaan SMA Negeri Pangandaran
3. Mengumpulkan data hasil analisis
dari buku – buku Biologi .
4. Mencari informasi seputar
Melalui internet .
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Bersifat Teoretis
a. Memperoleh pengetahuan tentang potensi Obyek Wisata Candi
Borobudur bagi
masyarakat
sekitarnya dalam rangka meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
b.
Menambah wawasan keilmuan bagi Pelajar dan pengetahuan
tentang perilaku social
ekonomi
masyarakat yang beraneka ragam.
2. Bersifat Praktis
Memberikan masukan kepada pengelola Obyek Wisata Candi
Borobudur agar memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitarnya
untuk memanfaatkan keberadaan Obyek Wisata Candi Borobudur
sehingga dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonominya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Dijadikannya Candi Borobudur sebagai
salah satu tujuan wisata utama di Indonesia telah memberikan sumbangan yang
tidak kecil pada peningkatan devisa negara. Pengunjung Candi Borobudur Baru
tahun ke tahun cenderung meningkat. Peningkatan jumlah pengunjung di satu pihak
dapat menambah pendapatan negara dan masyarakat di sekitarnya, tetapi di lain
pihak juga dapat mengancam kelestarian candi ini. Candi yang dibangun kira-kira
abad VIII pada masa pemerintahan wangsa Sailendra ini telah kurang lebih 1260
tahun berada di alam terbuka, artinya bahan bangunan yang terbuat dari batu
andesit itu juga telah mengalami proses degradasi (pelapukan) oleh faktor waktu
dan alam.
Meningkatnya jumlah pengunjung ke
Candi Borobudur akan memberikan dampak kurang baik bagi upaya pelestarian
warisan budaya. Oleh karena itu, perlu dibuat wilayah peredam yang dapat
menghambat pengunjung agar tidak naik bersama-sama ke candi, yaitu dengan
membuat taman wisata di lingkungan candi. Keberadaan taman wisata diharapkan
membuat pengunjung akan tersebar ke berbagai penjuru taman. Dengan tersebarnya
pengunjung akan mengurangi beban yang ditanggung oleh bangunan candi
(Tanudirjo, 1993-1994).
Ada dua faktor utama penyebab
terjadinya degradasi pada bangunan candi, yaitu faktor dari dalam dan luar.
Faktor dari dalam biasanya disebabkan oleh keroposnya bangunan itu sendiri,
seperti konstruksi dan bahan penyusunnya. Faktor dari luar adalah pengaruh
lingkungan biotik, abiotik, dan khernis. Kerusakan yang disebabkan oleh faktor
biotik adalah tumbuhnya tanaman tingkat tinggi ( ilalang, perdu, pohon-pohon
besar ) dan tanaman tingkat rendah (lumut, jamur, jamur kerak, dan algae).
Selain itu, kerusakan juga disebabkan oleh aktivitas manusia, baik secara
disengaja maupun tidak disengaja. Kerusakan disengaja seperti corat-coret,
pencurian, pengotoran, batu penyusun jatuh karena dipanjat, sedangkan kerusakan
tidak disengaja seperti terjadinya keausan batu pada lantai bangunan dan
kerontokan. Kerontokan terjadi akibat pembersihan gulma pada batu candi dengan
menggunakan sikat.
2.2.1 Waktu Di Dirikan
Banyak buku – buku sejarah yang
menuliskan tentang Candi Borobudur, akan tetapi kapan Candi Borobudur dirikan
tidaklah dapat di ketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh
dengan tulisan singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi
Borobudur ( Karwa Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang di dapatkan
dari prasati di akhir abad ke – 8 sampai awal abad ke – 9 dari bukti – bukti
tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar
tahun 800 M.
Kesimpulan
tersebut ternyata sesuai dengan dengan kerangka sejarah Indonesia
pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah jawa tengah, khususnya
periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 yang di terkenal dengan
abad Emas Wangsa Syailendra. Masa kejayaan ini di tandai dengan di bangunnya
sejumlah besar candi di lereng – lereng gunung, yang sebagian besar adalah
bangunan khas hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adalah
bsngunan khas Budha tapi ada juga sebagian kecil bangunan khas Hindu.
Dengan demikian dapat di tarik
kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal
dalam sejarah karena usaha untuk menjungjung tinggi dan mengagungkan agama
Budha Mahayana.
Sejarah Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur,
Magelang, Jawa Tengah. Candi ini merupakan yang terbesar kedua setelah candi
Budha Candi Ankor Wat di Kamboja dan termasuk salah satu dari tujuh keajaiban
dunia. Ada beberapa versi tentang asal-usul nama candi ini. Versi pertama
mengatakan bahwa nama ini berasal dari bahasa Sansekerta Borobudur adalah
"bara" yang berarti "kompleks candi atau biara" dan
"beduhur" yang berarti "tinggi / di atas".
Versi kedua mengatakan bahwa Sejarah Borobudur nama kemungkinan berasal dari kata "sambharabudhara" yang berarti "teras lereng gunung". Versi ketiga ditafsirkan oleh prof. Dr Poerbotjoroko Borobudur menjelaskan bahwa kata berasal dari kata "bhoro" yang berarti "biara" atau "asrama" dan "budur" yang berarti "di atas".
Versi kedua mengatakan bahwa Sejarah Borobudur nama kemungkinan berasal dari kata "sambharabudhara" yang berarti "teras lereng gunung". Versi ketiga ditafsirkan oleh prof. Dr Poerbotjoroko Borobudur menjelaskan bahwa kata berasal dari kata "bhoro" yang berarti "biara" atau "asrama" dan "budur" yang berarti "di atas".
Poerbotjoroko pendapat ini dikuatkan oleh Prof. Dr W.F.
Stutterheim yang menemukan Bodorbudur berarti "biara di atas bukit".
Sementara itu, versi lain yang diusulkan oleh Prof J.G. de Casparis berdasarkan
prasasti Karang Tengah, mengatakan bahwa Borobudur berasal dari kata
"bhumisambharabudhara" yang berarti "tempat pemujaan roh
leluhur".
Masih berdasarkan prasasti Karang Tengah dan ditambah dengan
prasasti Kahuluan, JG de Casparis dalam disertasinya pada tahun 1950 mengatakan
bahwa sejarah Candi Borobudur didirikan oleh Raja Samaratungga diperkirakan
dari Sayilendra akal dinasti sekitar Sangkala sagara kstidhara atau tahun Caka
746 (824 M) dan dapat hanya bisa diselesaikan oleh anak perempuan bernama Dyah
Ayu Pramodhawardhani pada sekitar tahun 847 Masehi. Pembuatan candi ini menurut
prasasti Klurak (784 M), dibantu oleh seorang guru dari Ghandadwipa (Bengalore)
bernama Kumaragacya dan seorang pangeran dari Kashmir bernama Visvawarma.
Versi lainnya
Asal Sejarah Borobudur - Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Indonesia yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur didirikan sekitar tahun 800 Masehi oleh Buddha Wahayana. Dalam sejarah Candi Borobudur, ada berbagai teori yang menjelaskan asal nama Candi Borobudur. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini berasal dari kata Sambharabhudhara Borobudur kemungkinan yang berarti "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras.
Versi lainnya
Asal Sejarah Borobudur - Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Indonesia yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur didirikan sekitar tahun 800 Masehi oleh Buddha Wahayana. Dalam sejarah Candi Borobudur, ada berbagai teori yang menjelaskan asal nama Candi Borobudur. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini berasal dari kata Sambharabhudhara Borobudur kemungkinan yang berarti "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras.
Selain itu ada beberapa orang etimologi lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran suara ke Borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara dikatakan berasal dari biara kata, sementara ada juga penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti candi atau komplek biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi intinya adalah sebuah biara atau asrama yang terletak di tempat tinggi
Gedung baru raksasa dapat diselesaikan pada saat putrinya,
Ratu Pramudawardhani. Borobudur Pembangunan diperkirakan akan memakan waktu
setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah juga menyebutkan tentang
penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh CR? Kahulunan (Pramudawardhani)
untuk memelihara Kam? L? N disebut Bh? Misambh? Ra. Para Kam panjang? L? N
berasal dari kata yang berarti asal-usul tempat pertama, kuil leluhur untuk
memuliakan, mungkin nenek moyang dari dinasti Sailendra. Casparis memperkirakan
bahwa Bh? Mie Sambh? Ra Bhudh? Ra dalam bahasa Sansekerta berarti "Bukit
ditetapkan sepuluh tingkat kebajikan boddhisattwa", adalah nama asli
Borobudur.
Lokasi candi ini yang terletak di perbukitan di atas desa
Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km sebelah barat laut dari Yogyakarta.
Dikelilingi Bukit Manoreh membentang dari timur ke barat. Sedangkan timur
adalah Gunung Merapi dan Merbau, dan sisi barat ada Gunumg Sindoro Sumbing.
Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta batu andesit atau 50.000m persegi setara dengan membangun Candi Borobudur. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti kebanyakan kuil, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, dan tubuh bagian atas. Kaki bangunan yang disebut Kamadhatu, yang menceritakan kesadaran penuh dengan nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang berarti tingkat kesadaran yang masih terikat nafsu, materi dan bentuk. Meskipun tidak lagi terikat Aruphadatu nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kehampaan
Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta batu andesit atau 50.000m persegi setara dengan membangun Candi Borobudur. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti kebanyakan kuil, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, dan tubuh bagian atas. Kaki bangunan yang disebut Kamadhatu, yang menceritakan kesadaran penuh dengan nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang berarti tingkat kesadaran yang masih terikat nafsu, materi dan bentuk. Meskipun tidak lagi terikat Aruphadatu nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kehampaan
2.2.2
Penemuan Kembali
Candi Borobudur yang sempat menjadi
keajaiban dunia ini menjulang tinggi di antara dataran rendah di sekelilingnya.
Candi Borobudur terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai
berabad – abad bangunan yang begitu megahnya di hadapkan pada proses
kehancuran. Sekitar 150 tahun Candi Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah,
ini adalah waktu yang singkat di bandingkan dengan usianya ketika pekerja
menghiasi / membangun bukit alam Candi Borobudur dengan batu – batu pada saat
pemerintahan yang sangat terkenal yaitu SAMARATUNGGA, sekitar tahun 800 – an
dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahu 930 M pusat kehidupan dan kebudayaan
jawa bergeser ke timur.
Setelah sekian lama Candi Borobudur
terbengkalai dan tak terurus maka tumbuhlah tumbuhan liar yang menutupi
bangunan tersebut. sekitar abad ke – 10 Candi Borobudur terbengkalai dan
terlupakan. Baru pada tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles
Candi Borobudur muncul dari
kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral Inggris, ketika
Indonesia di kuasai / di jajah Inggris pada tahun 1811 M – 1816 M.
Pada tahun 1835 M seluruh candi di
bersihkan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman, karena begitu tertariknya
terhadap Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan
2.2.3
Penyelamatan Candi Borobudur
Semenjak Candi Borobudur di temukan
dimulailah usaha perbaikan dan pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula
– mula hanya dilakukan secara kecil – kecilan serta pembuatan gambar – gambar
dan photo – photo reliefnya. Pemugaran Candi Borobudur yang pertam kali di
adakan pada tahun 1907 M – 1911 M di bawah pimpinan Th Van erf dengan maksud
untuk menghindari kerusakan – kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan
Candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding – dinding terutama
di tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang masih
tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para pengunjung maupun
bangunannya sendiri, namun pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara Candi
Borobudur dapat di selamatkan dari kerusakan yang lebih besar.
Mengenai gapura – gapura hanya
beberapa saja yang telah di kerjakan masa itu telah mengembalikan kejayaan masa
silam, namun juga perlu di sadari bahwa tahun – tahun yang di lalui borobudur
selama tersembunyi di semak – semak secara tidak langsung telah menutupi adan
melindungi dari cuaca buruk yang mungkin dapat merusak bangunan Candi
Borobudur, Van Erp berpendapat miring dan meleseknya dinding – dinding dari
bangunan itu tidak sangat membahayakan bangunan itu, Pendapat itu sampai 50
tahun kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn
Vanerf itu mulai di ragukan dan di khawatirkan akan ada kerusakan yang lebih
parah
2.2.4
Pemugaran Candi Borobudur
Pemugaran Candi Borobudur di mulai
tanggal 10 Agustus 1973 prasati dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur
terletak di sebelah Barat Laut Menghadap ke timur karyawan pemugaran tidak
kurang dari 600 orang diantaranya ada tenaga – tenaga muda lulusan SMA dan SIM
bangunan yang memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek
dalam bidang Chemika Arkeologi ( CA ) dan Teknologi Arkeologi ( TA )
Teknologi Arkeologi bertugas
membongkar dan memasang batu - batu Candi Borobudur sedangkan Chemika Arkeologi
bertugas membersihkan serta memperbaiki batu – batu yang sudah retak dan pecah,
pekerjaan – pekerjan di atas bersifat arkeologi semua di tangani oleh badan
pemugaran Candi Borobudur, sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis seperti
penyediaan transportasi pengadaaan bahan – bahan bangunan di tangani oleh
kontraktor ( PT NIDYA KARYA dan THE CONTRUCTION AND DEVELOPMENT CORPORATION OF
THE FILIPINE ).
Bagian – bagian Candi Borobudur yang
di pugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang berbentuk
bujur sangkar sedangkan kaki Candi Borobudur serta teras I, II, III dan stupa
induk ikut di pugar pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari 1983 M di bawah
pimpinan DR Soekmono dengan di tandai sebuah batu prasati seberat + 20 Ton.
Prasasti peresmian selesainya
pemugaran berada di halaman barat dengan batu yang sangat besar di buatkan
dengan dua bagian satu menghadap ke utara satu lagi menghadap ke timur
penulisan dalam prasasti tersebut di tangani langsung oleh tenaga yang ahli dan
terampil dari Yogyakarta yang bekerja pada proyek pemugaran Candi Borobudur.
2.3 Keunggulan dan Manfaat
Candi Borobudur
Candi yang terdaftar di World
Heritage Site UNESCO ini pernah menjadi anggota Tujuh Keajaiban Dunia. Berdiri
di Magelang, Jawa Tengah, Borobudur adalah salah satu candi Buddha terbesar di
dunia. Keunikan candi yang dibangun Raja Samaratungga ini tidak hanya terletak
pada struktur bangunannya yang terdiri dari 10 tingkat, tapi juga pada
relief-relief di tubuhnya yang menyimpan makna kehidupan di muka bumi. Relief
itu akan terbaca secara berurutan bila kita berjalan searah jarum jam.
Pada reliefnya Borobudur bercerita
tentang suatu kisah yang sangat melegenda, Ramayana, selain menggambarkan
kondisi masyarakat saat itu. Keseluruhan relief mencerminkan ajaran sang
Buddha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang
yang ingin mempelajari Buddha. Yang juga mengagumkan, Borobudur dibangun hanya
menggunakan sistem interlock, layaknya balok-balok lego yang menempel tanpa lem
ataupun semen.
Menurut Prof.Dr.JG Casparis, sebuah
prasasti dari abad sembilan menyingkapkan silsilah tiga raja wangsa Cailendra,
yaitu raja Indra, putranya Samaratungga dan selanjutnya putri Samaratungga
yaitu Pramodawardhani. Pada masa pemerintahan raja Samaratungga, mulailah
dibangun candi yang bernama Bhumisam Bharabudhara, yang dapat ditafsirkan
sebagai Bukit Peningkatan Kebajikan, yaitu setelah melampaui sepuluh tingkat
Bodhisattva. Setelah selesai dibangun selama kurang lebih seratus lima puluh
tahun, Candi Borobudur merupakan pusat ziarah megah bagi penganut Buddha sampai
dengan runtuhnya kerajaan Mataram sekitar tahun 930 M, dimana pusat kekuasaan
dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur.
Keindahan dan keagungan Candi
Borobudur tidak hanya mendapatkan pengakuan masyarakat Indonesia sendiri,
melainkan ia sudah dianggap sebagai warisan kebudayaan dunia. Hal ini terbukti
pada saat pemugaran Candi Borobudur selama sepuluh tahun sejak tahun 1971,
dukungan berbagai negara sahabat telah diberikan secara mantap. Dua puluh
delapan negara duduk sebagai anggota dari Executive Committee for the
International campaign to Safeguard the Temple Borobudur
Selanjutnya, Candi Borobudur
berhasil menampilkan diri sebagai pusat wisata yang mampu menyerap tingginya
kunjungan wisatawan, yaitu kurang lebih 6.333,95 orang/ hari pada tahun 1997
dengan 13% wisatawan mancanegara dan sisanya 87% wisatawan nusantara.5
Kemegahan, keagungan, keindahan dan keunikan arsitektur Candi Borobudur yang
dibalut dengan nilai-nilai penting dari sisi agama, budaya dan sejarah telah
menjadi fokus perhatian umat Buddha, baik di Indonesia maupun luar negeri, serta
wisatawan pada umumnya untuk datang berkunjung. Dengan kata lain Candi
Borobudur mendatangkan banyak devisa untuk negara.
2.4 Ketertarikan Wisatawan
Candi Borobudur
Dengan segala pesona dan misterinya,
wajar bila banyak orang dari segala penjuru dunia memasukkan Borobudur sebagai
tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya,
pengunjung juga bisa berkeliling ke desa-desa di sekitar Borobudur, seperti
Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga pembuat kerajinan. Pengunjung
juga bisa pergi ke puncak Watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur
dari atas.
Sebagai kuil Budha yang terbesar
diseluruh dunia, Borobudur adalah salah satu hasil budaya manusia yang paling
sering dikunjungi lebih dari sejuta wisatawan setiap tahunnya. Baik domestic
maupun mancanegara. Tidak ada satupun candi diseluruh dunia yang menyerupai
gaya arsitek candi ini. Candi yang dibangun di pada abad kesembilan masehi ini
sangat pas sekali untuk orang-orang yang memiliki hobi fotografi, banyak spot
menarik yang bisa diambil untuk diabadikan, apabila disaat sunset. Borobudur
penuh dengan ornamen filosofis dimana menyimbolkan secara nyata tentang
perbedaan jalur yang dapat diikuti untuk mencapai tujuan hidup. Relief yang
terukir didinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Dengan kata lain, Borobudur memiliki jiwa
seni, filosofis, dan budaya. Jika kita berada pada kota Yogyakarta, Borobudur
bisa dicapai dengan menggunakan mobil. Hanya akan memakan waktu sekitar 1jam
untuk sampai kesana. Kita dapat mengikuti tur atau menyewa mobil. Dengan
menaiki candi menakjubkan ini, kita dapat mengagumi setiap relief yang berada
pada batu-batu disekeliling kita.
Aneka souvenir berupa miniatur
Borobudur dari perak, gantungan kunci, kaos oblong, hingga kartu pos bergambar
Borobudur bisa kita temui didaerah area candi Borobudur. Relief yang terukir
didinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Setiap relief
memiliki ceritanya masing-masing. Untuk lebih mengerti tentang maka relief
serta sejarah candi ini, kita dapat mengikuti tur atau menyewa pemandu yang
telah mengerti untuk membimbing kita. Dan adapula semacam mitos yang mengatakan
apabila kita berhasil menyentuh figur sang Budha yang terdapat dalam stupa,
maka keinginan yang kita miliki akan terkabul
BAB
III
PEMBAHASAN
Borobudur adalah
sebuah Candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa
Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat lautYogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar
tahun 800-an Masehi pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus
salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang
diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan
2.672 panel relief dan
aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur
memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus
memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa
berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam
posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra
mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai
tempat suci untuk Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad
ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai
masuknya pengaruh Islam.Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak
ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal
Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya
penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975
hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO,
kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan
Dunia.
Borobudur kini masih
digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang
dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk
memperingati Trisuci Waisak. Dalam
dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang
paling banyak dikunjungi wisatawan.
Banyak orang di seluruh dunia
menjadikan Candi Borobudur sebagai tempat yang wajib dikunjungi dalam hidupnya.
Banyak teori yang berusaha menjelaskan asal kata Borobudur. Salah satunya
menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kataSambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak
teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan
kata borobudur berasal dari ucapan "para
Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa kata Borobudur
berasal dari kata bara dan budur. Bara/vihara artinya kompleks candi dan budur
atau beduhur artinya di atas atau bukit. Jadi, borobudur bisa diartikan sebagai
kompleks candi yang berada di atas bukit.
a.
Luas
Bangunan
Luas bangunan Candi Borobudur adalah
123 x 123 m dengan tinggi bangunan 34,5 m dan memiliki 1460 relief, 504 Arca
Buddha, serta 72 stupa. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat (melambangkan
sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui
untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha). 10 tingkat tersebut terdiri dari 6
tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar, dan
sebuah stupa utama sebagai puncaknya.
Candi Borobudur dibangun sebagai
perlambang dari banyak tahapan di dalam teori Budha. Jika dilihat dari atas,
Candi Borobudur berbentuk mandala (bentuk tradisional Budha). Mandala adalah
pusat dari gabungan antara seni Budha dan Hindu. Bentuk dasar dari banyak
mandala Hindu dan Budha adalah persegi dengan empat titik masuk dan titik pusat
yang melingkar. Baik dari segi eksterior maupun interior, Candi Borobudur
melambangkan tiga zona tingkat kesadaran ditambah satu bidang utama yang
menggambarkan kesempurnaan atau nirvana.
Zona pertama adalah Kamadhatu atau dunia fenomena, dunia yang dihuni
oleh kebanyakan orang, yang bisa juga diartikan dengan dunia yang masih
dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Tingkat paling bawah Candi
Borobudur ini tertutup oleh pondasi penyokong bangunan, sehingga tidak
terlihat. Zona Kamadhatu yang tersembunyi ini terdiri dari 160 relief yang
menggambarkan kisah Karmawibhangga Sutra,
yaitu hukum sebab akibat. Relief-relief di sini menggambarkan hawa nafsu
manusia, seperti perampokan, pembunuhan, penyiksaan, dan penistaan. Beberapa
bukti menunjukkan bahwa tingkat dasar ini ditambahkan pada bangunan asli candi
ini. Alasan penambahan bagian ini tidak 100 % pasti, namun sepertinya untuk
stabilitas struktur bangunan dan memperkuat pondasi bangunan atau bisa juga
karena alasan religius, yaitu untuk lebih banyak menutupi konten-konten cabul.
Zona 2 Rupadhatu atau dunia transisi, di mana manusia
telah terbebas dari hal-hal duniawi, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk.
Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawahdan alam atas. Teras
persegi Rupadhatu berisi galeri relief batu pahat, juga
rangkaian ceruk yang berisi patung Budha. Secara keseluruhan, terdapat 328
patung Budha di dalam zona yang juga memiliki banyak relief dengan hiasan murni
ini. Manuskrip berbahasa Sansekerta digambarkan di dalam zona ini melalui 1300
reliefnya, yaituGandhawyuha, Lalitawistara, Jataka, dan Awadana. Relief-relief tersebut berjejer sepanjang 2,5
km.
Zona 3 Arupadhatu atau dunia tertinggi, tempat tinggal
para dewa. Tiga teras yang melingkar ke arah pusat atau kubah stupa
menggambarkan kenaikan ke dunia atas. Teras-teras di sini memiliki ornamen yang
lebih sedikit, dan lebih mengutamakan kemurnian bentuk. Tingkatan ini
melambangkan alam atas, di mana manusia
sudah terbebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum
mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup
berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih
tampak samar-samar. Total, ada 72 stupa seperti ini.
Tingkat paling tinggi yang
menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan
tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang.
b.
Lokasi dan Fasilitas
Candi Borobudur terletak di Desa
Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sekitar 40 km sebelah barat
laut Jogjakarta, 7 km arah selatan Kota Magelang, dan 100 km sebelah barat daya
Semarang. Kompleks wisata Candi Borobudur menyediakan fasilitas dan akomodasi
yang cukup lengkap, seperti hotel/penginapan, restoran/rumah makan, toko-toko
cinderamata yang sangat komplit, pom bensin, dan sarana komunikasi, seperti
wartel dan warnet. Di sekitar Candi Borobudur, juga banyak andong (sejenis
kereta kuda) yang bisa dimanfaatkan untuk berjalan-jalan di sekitar kompleks
candi. Sedangkan di dalam kompleks candi, juga terdapat kereta bermesin jika
kita capek atau malas berjalan sampai ke bangunan candi.
Di dalam kompleks Candi Borobudur juga
terdapat museum-museum yang sangat menarik untuk dikunjungi. Harga tiket masuk
Candi Borobudur bagi turis lokal atau pemegang KITAS adalah Rp. 15.000, -
(Senin-Jumat) dan Rp. 17.500, - (Sabtu-Minggu). Sedangkan untuk turis asing
umum adalah 15 US$, sedangkan mahasiswa asing adalah US$ 8.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehidupan sosial para pedagang sudah terjalin dengan baik yaitu adanya
kontak dan komunikasi yang berupa saling menyapa, saling tegur serta
adanya komunikasi sosial berupa saling mengobrol dengan menggunakan bahasa
Jawa. Pola interaksi sosial para pedagang menghasilkan dua pola yaitu pola asosiatif yaitu berupa kerjasama ekonomi meliputi kerjasama
dalam perdagangan, kerjasama di bidang sosial dalam wujud saling
tolong-menolong dan saling membantu antara sesama pedagang, kerjasama ini juga
berlanjut dalam kehidupan sehari-hari para pedagang.
Dari uraian dan penjelasan mengenai
pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur terhadap pedagang di kawasan Taman Wisata
Candi Borobudur dapat disipulkan sebagai berikut :
1. Tempat Wisata Candi
Borbudur sangat bermanfaat bagi penduduk setempat untuk berdagang.
2. Pedagang dapat
menghasilkan keuntungan lebih besar dari tempat Wisata Candi Borobudur
3. Tempat Wisata Candi
Borobudur dapat membantu penduduk untuk usaha berdagang.
4. Dengan banyaknya
usaha dagang yang dikelola oleh para pedagang akan membantu
pedagang
dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup pedagang.
5. Adanya Objek Wisat
Candi Borobudur dimanfaatkan pedagang untuk membuka usaha
seluas-luasnya
untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja
sehingga
dapat mengurangi pengangguran.
4.2 Saran
1.
Bagi pedagang di taman wisata Candi
Borobudur janganlah mendesak-desak wisatawan yang akan berwisata untuk memaksa
membeli barang dagangannya. Agar tidak menggangu pengunjung dan menawarkan
barang dagangan harus lebih sopan.
2. Bagi pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur pihak PT Taman
Wisata Candi Borobudur selaku pihak yang bertanggung jawab mengela Taman Wisata
Candi Borobudur harus lebih efektif memberikan penyuluhan untuk mencegah agar
pedagang tidak berlebihan. Berlebihan pedagang dapat mengakibatkan pengunjung
kurang nyaman
LAMPIRAN
SUASANA CANDI BOROBUDUR

Gambar
1.
(Suasna Candi Borobudur dilihat dari pelataran sudut
barat laut,terlihat
sangat indah)

Gambar
2.
(Suasana Candi Borobudur yang ramai
dikunjungi oleh Turis Asing maupun Lokal memadati Candi Borobudur)
Gambar 3.
(Lorong koridor dengan galeri dinding berukir
relief)

Gambar
4.
(Salah satu Relief pada dinding
Candi Borobudur)
Gambar 5.
(Arca Singa penjaga gerbang)
Gambar
6.
(Tangga Borobudur mendaki melalui serangkaian
Gapura berukir Kala-Makara)
Gambar
7.
(Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur lantai
0 sudut tenggara)
Gambar
8.
(Pangeran Siddhartha Gautama mencukur rambutnya dan menjadi pertapa)
Gambar 9.
(Sebuah arca Buddha di dalam stupa
berterawang)

Gambar
10.
(Inilah suasana Candi Borobudur
pada sore hari)

Gambar
11.
(Ini kita semua sedang berada di Candi Borobudur)

Gambar
12.
(Masih eksis di Candi Borobudur)
DAFTAR PUSTAKA
Betway Casino Hotel Las Vegas, Nevada - Mapyro
BalasHapusCasino Hotel Las Vegas 여수 출장마사지 in Las Vegas Strip, NV. Overview, Reviews 이천 출장안마 & Overview. This is 인천광역 출장안마 a US hotel and casino located in Las 제주 출장샵 Vegas, Nevada. The casino is owned by 서산 출장마사지