Kamis, 08 Januari 2015

Contoh Makalah Study Tour Keistimewaan Candi Borobudur


MAKALAH BAHASA INDONESIA
KEISTIMEWAAN CANDI BOROBUDUR

(Salah satu untuk memenuhi tugas B.Indonesia sebagai pembelajaran di Sekolah dan diajukan sebagai bukti kreatifitas siswa dalam penulisan karya tulis berdasarkan objek yang diamati)


Description: Description: E:\download.jpg

Di Susun Oleh:
Anggi Reusni Susandi
XI IPS 2
131410287/9971824452

PEMERINTAHAN KABUPATEN CIAMIS
Jalan. K.H Ahmad Dahlan no.2 Kabupaten Ciamis Indonesia  no. 46211
( (0265) 771709




KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberi anugerah yang tak ternilai harganya berupa kesehatan dan kekuatan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Karya tulis ini penulis ajukan sebagai hasil kreativitas siswa dalam pembuatan karya ilmiah  berdasarkan objek yang diamati

Didalam penulisan karya tulis, penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan pengarahan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.    Bapak Drs. Endang selaku kepala sekolah SMA N 1 Sekampung.
2.    Bapak Wawa, S.Pd  Selaku guru pembimbing.
3.    Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak memberikan motivasisehingga penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis ini. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin       


Ciamis, 17 Desember 2014
                                                                                     






                                                                                                  Penulis



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberi anugerah yang tak ternilai harganya berupa kesehatan dan kekuatan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Karya tulis ini penulis ajukan sebagai hasil kreativitas siswa dalam pembuatan karya ilmiah  berdasarkan objek yang diamati

Didalam penulisan karya tulis, penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan pengarahan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.    Bapak Drs. Endang selaku kepala sekolah SMA N 1 Sekampung.
2.    Bapak Wawa, S.Pd  Selaku guru pembimbing.
3.    Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak memberikan motivasisehingga penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis ini. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin       


Ciamis, 17 Desember 2014
                                                                                     






                                                                                                  Penulis



 DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR………………………………………………….…...i
DAFTAR ISI…………………………….……………………………….…ii
BAB I PENDAHULUAN…………….…………………………….……….i
1.1  Latar Belakang……………………………………………………………..…….…..1.1
1.2  Permasalahan………………………………………………………………..….…….1.2
1.3  Tujuan Penulisan Karya Tulis………………………………………………….…….1.3
1.4 Alasan memilih Permasalahan………………………………………………………..1.4
1.5  Metode Penelitian……………………………………………………………………1.5
1.6  Kegunaan Penelitian…………………………………………………………………1.6

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………….……ii
2.1  Kajian Pustaka……………………………………………………………..………       3
2.2  Sejarah Singkat Candi Borobudur…………………………………………………       3
2.2.1  Waktu Di Dirikan……………………………………………………………….        3
2.2.2  Penemuan Kembali…………………………………………………………..….…..5
2.2.3  Penyelamatan Candi Borobudur………………………………………………….....6
2.2.4  Pemugaran Candi Borobudur………………………………………………….……6
2.3  Keunggulan dan Manfaat Candi Borobudur……………………………………...…...7
2.4  Ketertarikan Wisatawan Candi Borobudur……………………………………..…….8

BAB III PEMBAHASAN MATERI………………………………………..iii
3.1     Keistimewaan Candi Borobudur Yogyakarta…………………………………..…..9

BAB IV PENUTUP
1V.1  Kesimpulan………………………………………………………………………..12
1V.2  Saran………………………………………………………………………………12
IV.3 Lampiran Foto-foto Candi Borobudur……………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA

  

PERSEMBAHAN

Karya tulis saya persembahkan kepada:
1.     Kepala SMA Negeri 2 Ciamis, yang telah memberi izin untuk melakukan penulisan karya ilmiah.
2.     Bapak Wawa selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah.
3.     Ayah dan ibu tercinta, yang telah memberikan do’a dan dukungan untuk menyelesaikan karya ilmiah .
4.     Rekan-rekan seperjuangan.
5.     Almamater tercinta “ SMA Negeri 2 Ciamis “


RIWAYAT HIDUP

1.         Nama                                       : Anggi Reusni Susandi
2.         Tempat, Tanggal Lahir            : Tasikmalaya, 17 Agustus 1997
3.         Agama                                     : Islam
4.         Alamat                                     : Jln. Raya Pengkolan Sindangkasih no. 616
5.         Nama Orang tua     :
a.       Ayah      : H. Budi Susandi
b.      Ibu          : H. J Elly Maryam Susilawati
c.       Alamat   : Jln. Raya Pengkolan Sindangkasih no. 616
Riwayat Penidikan yang telah ditempuh adalah :
1. Sekolah Dasar Negeri 1 Sindangkasih
2. SMP Negeri 1 Cikoneng
3. Pada tahun 2013 telah terdaftar sebagai siswi SMA Negeri 2 Ciamis sampai sekarang.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bangsa Indonesia tidak hanyalah dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan. Budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan.

Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Adanya objek wisata Candi Borobudur diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap daerah dan mendorong masyarakat sekitar berdagang atau menjual barang yang menjadi cirri khas daerah Wisata Candi Borobudur.

Selain keberadaan Objek Wisata Candi Borobudur berpengaruh terhadap ekonomi para penduduk setempat yang berjualan di sekitar Candi Borobudur. Objek Wisata Candi Borobudur ini digunakan untuk berjualan barang-barang yang mempunyai ciri khas Daerah Wisata Candi      Bobudur. Juga para pedagang saling berebut untuk mendapatkan uang dari para wisatawan. Dengan demikian penduduk sekitar Objek Wisata Candi Borobudur sangat terbantu karena mereka dapat tercukupi kebutuhan mereka dengan berdagang di sekitar Candi Borobudur.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengadakan penelitian terkait dengan keberadaan Objek Wisata Candi Borobudur dan pengaruh terhadap ekonomi masyarakat sekitar, terutama para pedagang yang membuka usaha di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur sehingga penulis mengambil judul “Keistimewaan Candi Borobudur Yogyakarta”

1.2  Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah. Masalah yang muncul dapat di identifikasikan sebagai berikut :
1. Apa keistimewaan Cadi Borobudur bagi Yogyakarta?
2. Bagaimana pengaruh Objek Candi Borobudur terhadap pedagang di kawasan Candi Borobudur ?
3. Bagaimanakah pedagang dikawasan Candi Borobudur ?

1.3 Alasan memilih Permasalahan
Alasan saya memilih permasalahan ini, karena saya sangat tertarik dengan Candi Borobudur, yang membuat saya menarik adalah karena Candi Borobudur termasuk dalama 7 keajaiban di dunia. Dan candi Borobudur memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan yang lain.

1.4 Metode Penelitian
Dalam memperoleh data untuk karya tulis ini penyusun melakukan beberapa cara :
1. Melakukan tinjauan langsung ke Taman Candi Borobudur Yogyakarta .
2. Melakukan study literatur untuk mencari data di perpustakaan SMA Negeri Pangandaran
3. Mengumpulkan data hasil analisis dari buku – buku Biologi .
4. Mencari informasi seputar Melalui internet .

1.5  Kegunaan Penelitian
1. Bersifat Teoretis
a. Memperoleh  pengetahuan  tentang  potensi  Obyek  Wisata  Candi Borobudur bagi
    masyarakat sekitarnya dalam rangka meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
b. Menambah  wawasan  keilmuan  bagi  Pelajar  dan  pengetahuan tentang perilaku social
    ekonomi masyarakat yang beraneka ragam.
2. Bersifat Praktis
Memberikan  masukan  kepada  pengelola  Obyek  Wisata  Candi Borobudur agar memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitarnya untuk  memanfaatkan   keberadaan   Obyek   Wisata   Candi  Borobudur sehingga dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonominya.
  
                                
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Kajian Pustaka

Dijadikannya Candi Borobudur sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia telah memberikan sumbangan yang tidak kecil pada peningkatan devisa negara. Pengunjung Candi Borobudur Baru tahun ke tahun cenderung meningkat. Peningkatan jumlah pengunjung di satu pihak dapat menambah pendapatan negara dan masyarakat di sekitarnya, tetapi di lain pihak juga dapat mengancam kelestarian candi ini. Candi yang dibangun kira-kira abad VIII pada masa pemerintahan wangsa Sailendra ini telah kurang lebih 1260 tahun berada di alam terbuka, artinya bahan bangunan yang terbuat dari batu andesit itu juga telah mengalami proses degradasi (pelapukan) oleh faktor waktu dan alam.

Meningkatnya jumlah pengunjung ke Candi Borobudur akan memberikan dampak kurang baik bagi upaya pelestarian warisan budaya. Oleh karena itu, perlu dibuat wilayah peredam yang dapat menghambat pengunjung agar tidak naik bersama-sama ke candi, yaitu dengan membuat taman wisata di lingkungan candi. Keberadaan taman wisata diharapkan membuat pengunjung akan tersebar ke berbagai penjuru taman. Dengan tersebarnya pengunjung akan mengurangi beban yang ditanggung oleh bangunan candi (Tanudirjo, 1993-1994).

Ada dua faktor utama penyebab terjadinya degradasi pada bangunan candi, yaitu faktor dari dalam dan luar. Faktor dari dalam biasanya disebabkan oleh keroposnya bangunan itu sendiri, seperti konstruksi dan bahan penyusunnya. Faktor dari luar adalah pengaruh lingkungan biotik, abiotik, dan khernis. Kerusakan yang disebabkan oleh faktor biotik adalah tumbuhnya tanaman tingkat tinggi ( ilalang, perdu, pohon-pohon besar ) dan tanaman tingkat rendah (lumut, jamur, jamur kerak, dan algae). Selain itu, kerusakan juga disebabkan oleh aktivitas manusia, baik secara disengaja maupun tidak disengaja. Kerusakan disengaja seperti corat-coret, pencurian, pengotoran, batu penyusun jatuh karena dipanjat, sedangkan kerusakan tidak disengaja seperti terjadinya keausan batu pada lantai bangunan dan kerontokan. Kerontokan terjadi akibat pembersihan gulma pada batu candi dengan menggunakan sikat.

2.2.1   Waktu Di Dirikan
Banyak buku – buku sejarah yang menuliskan tentang Candi Borobudur, akan tetapi kapan Candi Borobudur dirikan tidaklah dapat di ketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur ( Karwa Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasati di akhir abad ke – 8 sampai awal abad ke – 9 dari bukti – bukti tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800 M.

Kesimpulan tersebut  ternyata sesuai dengan dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah jawa tengah, khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 yang di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra. Masa kejayaan ini di tandai dengan di bangunnya sejumlah besar candi di lereng – lereng gunung, yang sebagian besar adalah bangunan khas hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adalah bsngunan khas Budha tapi ada juga sebagian kecil bangunan khas Hindu.

Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena usaha untuk menjungjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.

Sejarah Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi ini merupakan yang terbesar kedua setelah candi Budha Candi Ankor Wat di Kamboja dan termasuk salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Ada beberapa versi tentang asal-usul nama candi ini. Versi pertama mengatakan bahwa nama ini berasal dari bahasa Sansekerta Borobudur adalah "bara" yang berarti "kompleks candi atau biara" dan "beduhur" yang berarti "tinggi / di atas".

            Versi kedua mengatakan bahwa Sejarah Borobudur nama kemungkinan berasal dari kata "sambharabudhara" yang berarti "teras lereng gunung". Versi ketiga ditafsirkan oleh prof. Dr Poerbotjoroko Borobudur menjelaskan bahwa kata berasal dari kata "bhoro" yang berarti "biara" atau "asrama" dan "budur" yang berarti "di atas".
Poerbotjoroko pendapat ini dikuatkan oleh Prof. Dr W.F. Stutterheim yang menemukan Bodorbudur berarti "biara di atas bukit". Sementara itu, versi lain yang diusulkan oleh Prof J.G. de Casparis berdasarkan prasasti Karang Tengah, mengatakan bahwa Borobudur berasal dari kata "bhumisambharabudhara" yang berarti "tempat pemujaan roh leluhur".
Masih berdasarkan prasasti Karang Tengah dan ditambah dengan prasasti Kahuluan, JG de Casparis dalam disertasinya pada tahun 1950 mengatakan bahwa sejarah Candi Borobudur didirikan oleh Raja Samaratungga diperkirakan dari Sayilendra akal dinasti sekitar Sangkala sagara kstidhara atau tahun Caka 746 (824 M) dan dapat hanya bisa diselesaikan oleh anak perempuan bernama Dyah Ayu Pramodhawardhani pada sekitar tahun 847 Masehi. Pembuatan candi ini menurut prasasti Klurak (784 M), dibantu oleh seorang guru dari Ghandadwipa (Bengalore) bernama Kumaragacya dan seorang pangeran dari Kashmir bernama Visvawarma.

Versi lainnya

           Asal Sejarah Borobudur - Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Indonesia yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur didirikan sekitar tahun 800 Masehi oleh Buddha Wahayana. Dalam sejarah Candi Borobudur, ada berbagai teori yang menjelaskan asal nama Candi Borobudur. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini berasal dari kata Sambharabhudhara Borobudur kemungkinan yang berarti "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras.

           Selain itu ada beberapa orang etimologi lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran suara ke Borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara dikatakan berasal dari biara kata, sementara ada juga penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti candi atau komplek biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi intinya adalah sebuah biara atau asrama yang terletak di tempat tinggi
Gedung baru raksasa dapat diselesaikan pada saat putrinya, Ratu Pramudawardhani. Borobudur Pembangunan diperkirakan akan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah juga menyebutkan tentang penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh CR? Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kam? L? N disebut Bh? Misambh? Ra. Para Kam panjang? L? N berasal dari kata yang berarti asal-usul tempat pertama, kuil leluhur untuk memuliakan, mungkin nenek moyang dari dinasti Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bh? Mie Sambh? Ra Bhudh? Ra dalam bahasa Sansekerta berarti "Bukit ditetapkan sepuluh tingkat kebajikan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.

Lokasi candi ini yang terletak di perbukitan di atas desa Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km sebelah barat laut dari Yogyakarta. Dikelilingi Bukit Manoreh membentang dari timur ke barat. Sedangkan timur adalah Gunung Merapi dan Merbau, dan sisi barat ada Gunumg Sindoro Sumbing.

            Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta batu andesit atau 50.000m persegi setara dengan membangun Candi Borobudur. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti kebanyakan kuil, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, dan tubuh bagian atas. Kaki bangunan yang disebut Kamadhatu, yang menceritakan kesadaran penuh dengan nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang berarti tingkat kesadaran yang masih terikat nafsu, materi dan bentuk. Meskipun tidak lagi terikat Aruphadatu nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kehampaan
2.2.2        Penemuan Kembali

Candi Borobudur yang sempat menjadi keajaiban dunia ini menjulang tinggi di antara dataran rendah di sekelilingnya. Candi Borobudur terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad – abad bangunan yang begitu megahnya di hadapkan pada proses kehancuran. Sekitar 150 tahun Candi Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah, ini adalah waktu yang singkat di bandingkan dengan usianya ketika pekerja menghiasi / membangun bukit alam Candi Borobudur dengan batu – batu pada saat pemerintahan yang sangat terkenal yaitu SAMARATUNGGA, sekitar tahun 800 – an dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahu 930 M pusat kehidupan dan kebudayaan jawa bergeser ke timur.



Setelah sekian lama Candi Borobudur terbengkalai dan tak terurus maka tumbuhlah tumbuhan liar yang menutupi bangunan tersebut. sekitar abad ke – 10 Candi Borobudur terbengkalai dan terlupakan. Baru pada tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles
Candi Borobudur muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral Inggris, ketika Indonesia di kuasai / di jajah Inggris pada tahun 1811 M – 1816 M.
Pada tahun 1835 M seluruh candi di bersihkan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman, karena begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan

2.2.3        Penyelamatan Candi Borobudur

Semenjak Candi Borobudur di temukan dimulailah usaha perbaikan dan pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula – mula hanya dilakukan secara kecil – kecilan serta pembuatan gambar – gambar dan photo – photo reliefnya. Pemugaran Candi Borobudur yang pertam kali di adakan pada tahun 1907 M – 1911 M di bawah pimpinan Th Van erf dengan maksud untuk menghindari kerusakan – kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan Candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding – dinding terutama di tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang masih tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para pengunjung maupun bangunannya sendiri, namun pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara Candi Borobudur dapat di selamatkan dari kerusakan yang lebih besar.
Mengenai gapura – gapura hanya beberapa saja yang telah di kerjakan masa itu telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga perlu di sadari bahwa tahun – tahun yang di lalui borobudur selama tersembunyi di semak – semak secara tidak langsung telah menutupi adan melindungi dari cuaca buruk yang mungkin dapat merusak bangunan Candi Borobudur, Van Erp berpendapat miring dan meleseknya dinding – dinding dari bangunan itu tidak sangat membahayakan bangunan itu, Pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn Vanerf itu mulai di ragukan dan di khawatirkan akan ada kerusakan yang lebih parah

2.2.4        Pemugaran Candi Borobudur

Pemugaran Candi Borobudur di mulai tanggal 10 Agustus 1973 prasati dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur terletak di sebelah Barat Laut Menghadap ke timur karyawan pemugaran tidak kurang dari 600 orang diantaranya ada tenaga – tenaga muda lulusan SMA dan SIM bangunan yang memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam bidang Chemika Arkeologi ( CA ) dan Teknologi Arkeologi ( TA )
Teknologi Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu - batu Candi Borobudur sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan serta memperbaiki batu – batu yang sudah retak dan pecah, pekerjaan – pekerjan di atas bersifat arkeologi semua di tangani oleh badan pemugaran Candi Borobudur, sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis seperti penyediaan transportasi pengadaaan bahan – bahan bangunan di tangani oleh kontraktor ( PT NIDYA KARYA dan THE CONTRUCTION AND DEVELOPMENT CORPORATION OF THE FILIPINE ).


Bagian – bagian Candi Borobudur yang di pugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar sedangkan kaki Candi Borobudur serta teras I, II, III dan stupa induk ikut di pugar pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari 1983 M di bawah pimpinan DR Soekmono dengan di tandai sebuah batu prasati seberat + 20 Ton.
Prasasti peresmian selesainya pemugaran berada di halaman barat dengan batu yang sangat besar di buatkan dengan dua bagian satu menghadap ke utara satu lagi menghadap ke timur penulisan dalam prasasti tersebut di tangani langsung oleh tenaga yang ahli dan terampil dari Yogyakarta yang bekerja pada proyek pemugaran Candi Borobudur.

2.3  Keunggulan dan Manfaat Candi Borobudur

Candi yang terdaftar di World Heritage Site UNESCO ini pernah menjadi anggota Tujuh Keajaiban Dunia. Berdiri di Magelang, Jawa Tengah, Borobudur adalah salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Keunikan candi yang dibangun Raja Samaratungga ini tidak hanya terletak pada struktur bangunannya yang terdiri dari 10 tingkat, tapi juga pada relief-relief di tubuhnya yang menyimpan makna kehidupan di muka bumi. Relief itu akan terbaca secara berurutan bila kita berjalan searah jarum jam.

Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, Ramayana, selain menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Keseluruhan relief mencerminkan ajaran sang Buddha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari Buddha. Yang juga mengagumkan, Borobudur dibangun hanya menggunakan sistem interlock, layaknya balok-balok lego yang menempel tanpa lem ataupun semen.

Menurut Prof.Dr.JG Casparis, sebuah prasasti dari abad sembilan menyingkapkan silsilah tiga raja wangsa Cailendra, yaitu raja Indra, putranya Samaratungga dan selanjutnya putri Samaratungga yaitu Pramodawardhani. Pada masa pemerintahan raja Samaratungga, mulailah dibangun candi yang bernama Bhumisam Bharabudhara, yang dapat ditafsirkan sebagai Bukit Peningkatan Kebajikan, yaitu setelah melampaui sepuluh tingkat Bodhisattva. Setelah selesai dibangun selama kurang lebih seratus lima puluh tahun, Candi Borobudur merupakan pusat ziarah megah bagi penganut Buddha sampai dengan runtuhnya kerajaan Mataram sekitar tahun 930 M, dimana pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur.

Keindahan dan keagungan Candi Borobudur tidak hanya mendapatkan pengakuan masyarakat Indonesia sendiri, melainkan ia sudah dianggap sebagai warisan kebudayaan dunia. Hal ini terbukti pada saat pemugaran Candi Borobudur selama sepuluh tahun sejak tahun 1971, dukungan berbagai negara sahabat telah diberikan secara mantap. Dua puluh delapan negara duduk sebagai anggota dari Executive Committee for the International campaign to Safeguard the Temple Borobudur

Selanjutnya, Candi Borobudur berhasil menampilkan diri sebagai pusat wisata yang mampu menyerap tingginya kunjungan wisatawan, yaitu kurang lebih 6.333,95 orang/ hari pada tahun 1997 dengan 13% wisatawan mancanegara dan sisanya 87% wisatawan nusantara.5 Kemegahan, keagungan, keindahan dan keunikan arsitektur Candi Borobudur yang dibalut dengan nilai-nilai penting dari sisi agama, budaya dan sejarah telah menjadi fokus perhatian umat Buddha, baik di Indonesia maupun luar negeri, serta wisatawan pada umumnya untuk datang berkunjung. Dengan kata lain Candi Borobudur mendatangkan banyak devisa untuk negara.

2.4  Ketertarikan Wisatawan Candi Borobudur

Dengan segala pesona dan misterinya, wajar bila banyak orang dari segala penjuru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, pengunjung juga bisa berkeliling ke desa-desa di sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga pembuat kerajinan. Pengunjung juga bisa pergi ke puncak Watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas.

Sebagai kuil Budha yang terbesar diseluruh dunia, Borobudur adalah salah satu hasil budaya manusia yang paling sering dikunjungi lebih dari sejuta wisatawan setiap tahunnya. Baik domestic maupun mancanegara. Tidak ada satupun candi diseluruh dunia yang menyerupai gaya arsitek candi ini. Candi yang dibangun di pada abad kesembilan masehi ini sangat pas sekali untuk orang-orang yang memiliki hobi fotografi, banyak spot menarik yang bisa diambil untuk diabadikan, apabila disaat sunset. Borobudur penuh dengan ornamen filosofis dimana menyimbolkan secara nyata tentang perbedaan jalur yang dapat diikuti untuk mencapai tujuan hidup. Relief yang terukir didinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup.  Dengan kata lain, Borobudur memiliki jiwa seni, filosofis, dan budaya. Jika kita berada pada kota Yogyakarta, Borobudur bisa dicapai dengan menggunakan mobil. Hanya akan memakan waktu sekitar 1jam untuk sampai kesana. Kita dapat mengikuti tur atau menyewa mobil. Dengan menaiki candi menakjubkan ini, kita dapat mengagumi setiap relief yang berada pada batu-batu disekeliling kita.

Aneka souvenir berupa miniatur Borobudur dari perak, gantungan kunci, kaos oblong, hingga kartu pos bergambar Borobudur bisa kita temui didaerah area candi Borobudur. Relief yang terukir didinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Setiap relief memiliki ceritanya masing-masing. Untuk lebih mengerti tentang maka relief serta sejarah candi ini, kita dapat mengikuti tur atau menyewa pemandu yang telah mengerti untuk membimbing kita. Dan adapula semacam mitos yang mengatakan apabila kita berhasil menyentuh figur sang Budha yang terdapat dalam stupa, maka keinginan yang kita miliki akan terkabul



BAB III
PEMBAHASAN
Borobudur adalah sebuah Candi Buddha yang terletak di BorobudurMagelangJawa TengahIndonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat lautYogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam.Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Banyak orang di seluruh dunia menjadikan Candi Borobudur sebagai tempat yang wajib dikunjungi dalam hidupnya. Banyak teori yang berusaha menjelaskan asal kata Borobudur. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kataSambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa kata Borobudur berasal dari kata bara dan budur. Bara/vihara artinya kompleks candi dan budur atau beduhur artinya di atas atau bukit. Jadi, borobudur bisa diartikan sebagai kompleks candi yang berada di atas bukit. 
a.      Luas Bangunan 
Luas bangunan Candi Borobudur adalah 123 x 123 m dengan tinggi bangunan 34,5 m dan memiliki 1460 relief, 504 Arca Buddha, serta 72 stupa. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat (melambangkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha). 10 tingkat tersebut terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar, dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. 

Candi Borobudur dibangun sebagai perlambang dari banyak tahapan di dalam teori Budha. Jika dilihat dari atas, Candi Borobudur berbentuk mandala (bentuk tradisional Budha). Mandala adalah pusat dari gabungan antara seni Budha dan Hindu. Bentuk dasar dari banyak mandala Hindu dan Budha adalah persegi dengan empat titik masuk dan titik pusat yang melingkar. Baik dari segi eksterior maupun interior, Candi Borobudur melambangkan tiga zona tingkat kesadaran ditambah satu bidang utama yang menggambarkan kesempurnaan atau nirvana. 

Zona pertama adalah Kamadhatu atau dunia fenomena, dunia yang dihuni oleh kebanyakan orang, yang bisa juga diartikan dengan dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Tingkat paling bawah Candi Borobudur ini tertutup oleh pondasi penyokong bangunan, sehingga tidak terlihat. Zona Kamadhatu yang tersembunyi ini terdiri dari 160 relief yang menggambarkan kisah Karmawibhangga Sutra, yaitu hukum sebab akibat. Relief-relief di sini menggambarkan hawa nafsu manusia, seperti perampokan, pembunuhan, penyiksaan, dan penistaan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa tingkat dasar ini ditambahkan pada bangunan asli candi ini. Alasan penambahan bagian ini tidak 100 % pasti, namun sepertinya untuk stabilitas struktur bangunan dan memperkuat pondasi bangunan atau bisa juga karena alasan religius, yaitu untuk lebih banyak menutupi konten-konten cabul.

Zona 2 Rupadhatu atau dunia transisi, di mana manusia telah terbebas dari hal-hal duniawi, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawahdan alam atas. Teras persegi Rupadhatu berisi galeri relief batu pahat, juga rangkaian ceruk yang berisi patung Budha. Secara keseluruhan, terdapat 328 patung Budha di dalam zona yang juga memiliki banyak relief dengan hiasan murni ini. Manuskrip berbahasa Sansekerta digambarkan di dalam zona ini melalui 1300 reliefnya, yaituGandhawyuhaLalitawistaraJataka, dan Awadana. Relief-relief tersebut berjejer sepanjang 2,5 km.
Zona 3 Arupadhatu atau dunia tertinggi, tempat tinggal para dewa. Tiga teras yang melingkar ke arah pusat atau kubah stupa menggambarkan kenaikan ke dunia atas. Teras-teras di sini memiliki ornamen yang lebih sedikit, dan lebih mengutamakan kemurnian bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah terbebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Total, ada 72 stupa seperti ini.
   
Tingkat paling tinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang.

b.      Lokasi dan Fasilitas
Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sekitar 40 km sebelah barat laut Jogjakarta, 7 km arah selatan Kota Magelang, dan 100 km sebelah barat daya Semarang. Kompleks wisata Candi Borobudur menyediakan fasilitas dan akomodasi yang cukup lengkap, seperti hotel/penginapan, restoran/rumah makan, toko-toko cinderamata yang sangat komplit, pom bensin, dan sarana komunikasi, seperti wartel dan warnet. Di sekitar Candi Borobudur, juga banyak andong (sejenis kereta kuda) yang bisa dimanfaatkan untuk berjalan-jalan di sekitar kompleks candi. Sedangkan di dalam kompleks candi, juga terdapat kereta bermesin jika kita capek atau malas berjalan sampai ke bangunan candi.

 Di dalam kompleks Candi Borobudur juga terdapat museum-museum yang sangat menarik untuk dikunjungi. Harga tiket masuk Candi Borobudur bagi turis lokal atau pemegang KITAS adalah Rp. 15.000, - (Senin-Jumat) dan Rp. 17.500, - (Sabtu-Minggu). Sedangkan untuk turis asing umum adalah 15 US$, sedangkan mahasiswa asing adalah US$ 8.


BAB IV
PENUTUP


4.1  Kesimpulan

Kehidupan sosial para pedagang sudah terjalin dengan baik yaitu adanya kontak  dan  komunikasi  yang  berupa  saling  menyapa,  saling  tegur  serta adanya komunikasi sosial berupa saling mengobrol dengan menggunakan bahasa Jawa. Pola interaksi sosial para pedagang menghasilkan dua pola yaitu pola  asosiatif  yaitu  berupa  kerjasama  ekonomi  meliputi  kerjasama dalam perdagangan, kerjasama di bidang sosial dalam wujud saling tolong-menolong dan saling membantu antara sesama pedagang, kerjasama ini juga berlanjut dalam  kehidupan  sehari-hari  para  pedagang.

Dari uraian dan penjelasan mengenai pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur terhadap pedagang di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur dapat disipulkan sebagai berikut :
1.  Tempat Wisata Candi Borbudur sangat bermanfaat bagi penduduk setempat untuk berdagang.
2.  Pedagang dapat menghasilkan keuntungan lebih besar dari tempat Wisata Candi Borobudur
3.  Tempat Wisata Candi Borobudur dapat membantu penduduk untuk usaha berdagang.
4.   Dengan banyaknya usaha dagang yang dikelola oleh para pedagang akan membantu
      pedagang dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup pedagang.
5.  Adanya Objek Wisat Candi Borobudur dimanfaatkan pedagang untuk membuka usaha
     seluas-luasnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja
     sehingga dapat mengurangi pengangguran.

4.2  Saran

1.   Bagi pedagang di taman wisata Candi Borobudur janganlah mendesak-desak wisatawan yang akan berwisata untuk memaksa membeli barang dagangannya. Agar tidak menggangu pengunjung dan menawarkan barang dagangan harus lebih sopan.
2.   Bagi pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur selaku pihak yang bertanggung jawab mengela Taman Wisata Candi Borobudur harus lebih efektif memberikan penyuluhan untuk mencegah agar pedagang tidak berlebihan. Berlebihan pedagang dapat mengakibatkan pengunjung kurang nyaman







LAMPIRAN
SUASANA CANDI BOROBUDUR
Description: C:\Users\SamsungX\Documents\Bluetooth Folder\400px-Borobudur-Nothwest-view.jpg
                                                     Gambar 1.
(Suasna Candi Borobudur dilihat dari pelataran sudut barat laut,terlihat
sangat indah)

Description: C:\Users\SamsungX\Documents\Bluetooth Folder\borobudur.gif
Gambar 2.
(Suasana Candi Borobudur yang ramai dikunjungi oleh Turis Asing maupun Lokal memadati Candi Borobudur)


Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d1/Borobudur_mural.jpg/170px-Borobudur_mural.jpg
Gambar 3.
(Lorong koridor dengan galeri dinding berukir relief)

Description: C:\Users\SamsungX\Documents\Bluetooth Folder\borobudur-bas-relief.jpg
Gambar 4.
(Salah satu Relief pada dinding Candi Borobudur)



Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c5/Borobudur_spout.jpg/170px-Borobudur_spout.jpg
Gambar 5.
(Arca Singa penjaga gerbang)
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/46/Lens_Flare_at_Borobudur_Stairs_Kala_Arches.JPG/170px-Lens_Flare_at_Borobudur_Stairs_Kala_Arches.JPG
Gambar 6.
 (Tangga Borobudur mendaki melalui serangkaian Gapura berukir Kala-Makara)


Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/1c/Karmawibhangga_Borobudur.jpg/220px-Karmawibhangga_Borobudur.jpg
Gambar 7.
(Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur lantai 0 sudut tenggara)
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b3/Siddharta_Gautama_Borobudur.jpg/220px-Siddharta_Gautama_Borobudur.jpg
Gambar 8.
(Pangeran Siddhartha Gautama mencukur rambutnya dan menjadi pertapa)



Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6d/Buddha_in_the_Stupa_Borobudur.jpg/170px-Buddha_in_the_Stupa_Borobudur.jpg
Gambar 9.
(Sebuah arca Buddha di dalam stupa berterawang)

Description: C:\Users\SamsungX\Documents\Bluetooth Folder\borobudur-temple.jpg
Gambar 10.
(Inilah suasana Candi Borobudur pada sore hari)

Description: E:\canon\IMG_1747.JPG
Gambar 11.
(Ini kita semua sedang  berada di Candi Borobudur)
Description: E:\canon\IMG_1737.JPG
Gambar 12.
(Masih eksis di Candi Borobudur)


DAFTAR PUSTAKA




























1 komentar:

  1. Betway Casino Hotel Las Vegas, Nevada - Mapyro
    Casino Hotel Las Vegas 여수 출장마사지 in Las Vegas Strip, NV. Overview, Reviews 이천 출장안마 & Overview. This is 인천광역 출장안마 a US hotel and casino located in Las 제주 출장샵 Vegas, Nevada. The casino is owned by 서산 출장마사지

    BalasHapus